Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Oleh Guru Selama Virtual Trip Berlangsung?

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Oleh Guru Selama Virtual Trip Berlangsung?

Wed, 21 Jul 2021 - 09:32 PM

Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Oleh Guru Selama Virtual Trip Berlangsung?

Virtual trip merupakan hal yang bisa dibilang baru. Semenjak pandemi datang melanda, semua kegiatan menjadi online. Tak disangka namun sudah terwujud, jalan-jalan pun dijadikan online. Walau punya karakter dan sensasi yang berbeda dengan offline, kegiatan online ini setidaknya mampu menggantikan sementara waktu. Study tour pun kini dilakukan secara online melalui virtual trip. Cukup mengesankan? Yah, siapa juga yang pernah membayangkan San Francisco virtual city tour dengan teman sekolahnya.


Terlihat lebih sederhana daripada study tour biasa? Eits, jangan pandang virtual trip sebelah mata, Sobat Wisata. Ternyata, perencanaan dan pelaksanaannya juga butuh banyak perhatian, nih. Apa saja yang perlu diperhatikan oleh guru selama virtual trip berlangsung, sih? Apakah para guru hanya perlu memesan virtual trip dan selesai? Atau adakah hal tertentu yang perlu diperhatikan lebih lagi untuk menjamin kelancaran dan keseruan virtual trip yang dilaksanakan bersama para siswa?  

Ini Yang Perlu Diperhatikan Oleh Guru Selama Virtual Trip

Perencanaan adalah hal yang sangat penting. Makin kesini, makin menyadari hal ini nggak, sih? Coba perhatikan, ketika memasak di rumah, Anda merencanakan masakan dan bahan yang dibutuhkan. Memotong sayuran dan daging saja bisa memakan waktu lama. Eh, ketika menumis, hanya beberapa menit dan sudah siap.


Perencanaan memang seringkali memakan waktu dan pikiran yang lebih. Akan tetapi, eksekusi juga tak kalah penting. Begitu juga ketika Anda mengadakan virtual tour, lho. Eksekusi study tour virtual yang cukup unik dan menantang ini butuh perhatian lebih. Apa saja yang perlu diperhatikan oleh guru selama virtual trip berlangsung? Coba simak dulu deh, beberapa poin perhatian penting berikut ini. 

1. Sinyal  yang terpenting

Tak bisa dipungkiri lagi, kalau halangan terbesar dari segala sesuatu yang online adalah sinyal. Tak jauh berbeda dari sinyal telepon yang selalu dibutuhkan untuk menghubungi seseorang, yah. Ketika data seluler sudah menunjukkan status H+, perasaan mulai was-was. Begitu juga ketika Wi-Fi mulai melambat dan menunjukkan tanda-tanda melemah. 


Melihat semua fenomena dari dunia online ini, bisakah menjadikan virtual tour untuk edukasi sekolah? Sangat bisa kok, Sobat. Nah, tetapi, dalam virtual trip, tentunya sinyal juga menjadi salah satu hal yang terpenting. Tanpa ada sinyal yang kuat, kegiatan apapun akan terhambat. Sayang sekali, bukan, bila kegiatan virtual trip yang menyenangkan harus terganggu oleh sinyal yang buruk. 


Lantas, bagaimana para guru bisa menangani masalah sinyal yang diluar kontrol ini? 

Para guru perlu memperhatikan dan menginformasikan dari awal agar siswa cekatan, nih. Bila dirasa sinyal melemah atau kurang lancar, ada baiknya siswa dihimbau untuk menghubungi gurunya. Dengan begitu, para guru bisa membantu mencarikan solusi agar kegiatan kembali berjalan lancar. 


Eits, tak hanya memperhatikan sinyal anak didik saja, perhatikan juga sinyal para pengajar, yah. Akan makin susah dong, kalau para pengajar sebagai pengontrol kegiatan yang tidak bisa mengakses virtual trip dengan lancar. Ada baiknya juga tuh, membahas dengan penyelenggara trip terkait apa yang harus dilakukan ketika ada gangguan tak terduga. Mengingat, bukan tak mungkin tuh, tour guide yang bertugas juga terkena serangan sinyal. 

2. Reaksi para peserta

Tentu saja, para guru juga bisa kok, Menikmati virtual tour budaya luar negeri sambil mendampingin anak didiknya. Ketika anak didik belajar online sejarah Indonesia melalui virtual tour, para guru pun boleh menikmati perjalanan online. Jadi sebenarnya, kalau ditanya study tour virtual, menarikkah? Tentu sangat menarik baik bagi pendidik maupun anak didik, lho. Nah, akan tetapi, coba perhatikan beberapa hal sebagai guru yang mendampingi, yah. 


Reaksi para peserta seperti apa, nih? Dalam mengikuti virtual tour, para siswa pasti sudah dihimbau untuk menyalakan kamera, bukan? Nah, coba sesekali perhatikan, bagaimana ekspresi dan reaksi para siswa sebagai peserta tour. Reaksi mereka ini dapat memancarkan banyak hal, lho. Anda bisa melihat apakah mereka menikmati  serunya virtual tour bareng teman sekolah?  Atau mungkin, mereka terganggu karena satu dua hal? Para guru bahkan bisa melihat tuh, siswa mana saja yang benar-benar excited mengikuti tour. 


Gunanya apa sih, reaksi para siswa ini? Apabila dilihat ekspresi dan respon mereka kurang antusias, coba deh, beri selingan kuis berhadiah. Dibanding terus menjalankan kegiatan tanpa ada antusiasme dan kesungguhan, ada baiknya mengupayakan satu dau hal, tuh. Apabila dirasa para siswa memasang reaksi kebingungan, boleh juga tuh mencatat hal apa yang sulit dicerna. Nanti, ketika pembelajaran biasa di kelas, bisa tuh, disampiakan juga.


Eits, ketika siswa bereaksi antusias, para guru juga perlu memperhatikan. Apa sih, yang diperhatikan kalau mereka sudah antusias? Tema apa nih, yang membuat mereka menikmati trip tersebut? Hal ini bisa jadi inspirasi untuk kegiatan belajar di kelas, lho. Jadi, perhatikan reaksi para siswa sebagai peserta, yuk. 

3. Siapkan hal pendukung

Virtual trip sendiri sudah menyenangkan dan merupakan hal yang baru juga. Lantas, apakah masih butuh pemanis atau pendukung lagi? Secara isi sih, tidak, yah. Virtual trip sudah merupakan paket lengkap yang disajikan untuk rekreasi secara online. Akan tetapi, khusus untuk virtual trip yang difungsikan sebagai study tour, ternyata diperlukan. Misalnya saja, Anda mengadakan Virtual Tour Kota Surabaya atau Virtual Tour Kota Semarang untuk anak didik.  Nah, bagaimana membuat tour tersebut makin menyenangkan, yah? Bisa banget tuh, menyediakan virtual background untuk dipakai saat pelaksanaan.


Memang desain dibuat sebelum virtual trip berlangsung. Akan tetapi, ketika virtual trip berlangsung, perhatikan apakah para siswa sudah mengenakan virtual background yang ada. Adakah siswa yang butuh bantuan memasang virtual backgroundnya? Jadi, apa saja yang perlu diperhatikan oleh guru selama virtual trip berlangsung? Selain informasi terserap, tentunya tingkat keseruan juga penting, lho. Maka dari itu, perhatikan dan pastikan kegiatan berjalan dengan seru juga.


Pendukung lain yang bisa diperhatikan juga seperti pengadaan kuis oleh pihak sekolah. Bahkan, hal sederhana seperti sesi foto bersama juga bisa jadi faktor penting yang mendukung keseruan sebuah study tour virtual, nih. Perhatikan, apakah foto yang diambil sudah mencakup semua siswa yang ada? Gaya seperti apa nih, yang seru dan bisa menjadi kenangan berkesan bagi para siswa? 


Waktu mengadakan kuis pun, perlu memperhatikan lebih, lho. Memang, soal sudah dibuat jauh sebelum kegiatan dilaksanakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa tak semua yang direncanakan bisa berjalan 100 persen sama saat hari-H. Lalu bagaimana? Kalau memang dirasa ada soal yang harus disesuaikan, diubah, atau penambahan soal, sah saja, kok. Maka dari itu, perhatikan selalu yah, hal pendukung dalam kegiatan study tour yang diselenggarakan. 


Ajak anak didik Anda mengikuti berbagai virtual tour menarik bersama PanduAsia, yuk.  Untuk info lebih lanjut, Sobat Wisata bisa menghubungi nomor WhatsApp Panduasia, yah.

Tag Terkait :

Rekreasi


by Abu

Share :