Jangan Lewatkan 5 Objek Wisata Religi Paling Populer Ini Saat Berkunjung ke Surabaya
Sat, 22 Jun 2019 - 02:11 PM
Sejak Islam pertama kali masuk ke wilayah Jawa Timur sekitar abad ke-11, Surabaya memiliki peran yang sentral karena Pelabuhan Tanjung Perak digunakan sebagai tempat berlabuh kapal-kapal dari para saudagar yang ingin berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam.
Selain itu, ibukota provinsi Jawa Timur ini juga menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam, sehingga cukup banyak situs-situs peninggalan Islam masa lampau yang ada di Surabaya. Banyajnya situs ini membuat Surabaya yang masuk ke dalam Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu Kota Wisata terpopuler Religi Indonesia yang wajib dikunjungi
Berikut situs-situs peninggalan Islam dan objek wisata religi di Surabaya yang paling banyak dikunjungi.
1. Masjid Sunan Ampel
Inilah tempat wisata religi yang paling banyak dikunjungi di Surabaya. Setiap harinya sekitar 3.000 – 5.000 pengunjung datang ke Masjid Sunan Ampel dari berbagai penjuru tanah air. Bahkan, pada hari libur atau hari-hari besar Islam, jumlah pengunjung bisa mencapai 10.000 orang.
Banyaknya pengunjung tersebut disebabkan karena masjid ini memang memiliki sejumlah daya tarik, salah satunya adalah umurnya yang sudah sangat tua, bahkan merupakan masjid tertua di Jawa Timur karena dibangun pada tahun 1420 sebagaimana yang tertulis dalam prasasti yang ada di masjid tersebut. Awalnya, Raden Mohammad Ali Rahmatullah atau Sunan Ampel hanya mendirikan sebuah mushollah kecil. Dalam perkembangannya, mushollah tersebut menjadi besar sehingga sumur yang dibuat bersama dengan mushollah, saat ini berada di dalam masjid.
Mereka yang berkunjung ke masjid ini, biasanya juga berziarah ke kompleks makam Sunan Ampel yang lokasinya berada di lingkungan masjid. Di kompleks makam tersebut, selain terdapat makam Sunan Ampel beserta anak dan istrinya, juga terdapat makam murid Sunan Ampel yang bernama Mbah Mbah Soleh dan Mbah Bolong, serta makam tokoh nasional, K.H. Mas Mansyur.
Satu lagi yang menarik dari masjid ini adalah adanya sebuah sumur yang tidak pernah kering dengan air yang sangat jernih dan bisa langsung diminum. Air dari sumur tersebut dialirkan dan ditampung di beberapa gentong besar. Banyak pengunjung yang mempercayai bahwa air tersebut dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Itu sebabnya, para peziarah banyak yang membawa mengambil air dengan menggunakan botol plastik untuk dibawa pulang. Untuk dapat mengunjungi lokasi ini, bisa melalui berbagai macam cara, seperti memesan Paket Wisata secara Online , ataupun melakukannya secara mandiri. Kelebihannya dalam memesan Secara Online, umumnya paket-paket wisata tersebut menggabungkan Wisata Ziarah Para Wali tersebut dalam satu paket wisata 1 hari penuh - hingga bahkan ada yang selama paket wisata 3 hari ke makam Wali Songo yang tersebar di area Jawa Timur
2. Masjid Nasional Al Akbar
Masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal ini memiliki bangunan dan fasilitas penunjang seluas 22.300 meter2 dengan daya tampung sampai dengan 59.000 jamaah. Selain megah, masjid yang diresmikan pada 10 Nopember 2000 ini juga memiliki desain arsitektur yang menawan hasil rancang bangun tim arsitektur ITS Surabaya.
Keindahan Masjid Al Akbar pada bagian luar terlihat menyolok pada bagian atapnya yang berhias 1 kubah besar dan 4 kubah kecil dengan bentuk menyerupai telur serta sebuah menara setinggi 99 meter.
Bagian dalamnya juga tidak kalah menawan dan terkesan mewah, karena bukan hanya lantainya saja yang berlapis marmer, tapi juga dinding masjid yang dilapisi marmer dari Lampung sehingga menjadikan ruang bagian dalam masjid terasa sejuk.
Interior masjid semakin terlihat istimewah dengan dipasangnya 45 pintu model bukaan yang terbuat dari kayu jati berukir, sentuhan kaligrafi yang juga berbahan kayu jati, mimbar dengan hiasan ornamen khas Madura dan berbagai unsur pendukung lain yang menjadikan sisi dalam masjid terlihat memukau.
3. Masjid Cheng Ho
Masjid dengan gaya arsitektur China yang pertama di Indonesia ini berlokasi di JL. Gading No.2, Ketabang, Genteng, Surabaya. Masjid ini dibangun sebagai bentuk penghormatan terhadap Laksamana Cheng Ho yang pernah singgah di Surabaya pada abad ke-15 dengan membawa misi politik perdamaian antara Tiongkok dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Nusantara, sekaligus menyebarkan agama Islam.
Sesuai dengan namanya, masjid ini mengusung gaya arsitektur China lewat dominasi warna merah dilengkapi warna hijau, kuning dan biru dengan bagian atap menyerupai bentuk pagoda bersusun tiga yang bagian puncaknya dihiasi lafaz “Allah”. Untuk memberikan kesan bahwa masjid ini dapat digunakan oleh siapapun tanpa memandang etnis, bangunan masjid dibuat dengan konsep tanpa pintu yang melambangkan keterbukaan.
Dengan bentuk bangunan yang unik dan menarik, membuat Masjid Cheng Ho banyak dikunjungi pelancong, baik mereka yang berniat untuk beribadah maupun hanya sekedar untuk berwisata.
4. Masjid Kemayoran
Masjid Raudhatul Musyawaroh Kemayoran yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kemayoran ini memiliki daya tarik tersendiri, karena selain merupakan masjid tertua kedua di Surabaya (dibangun pada masa pemerintahan Belanda tahun 1772), masjid ini juga menjadi saksi sejarah, karena menjelang pertempuran 10 Nopember 1945, masjid ini dijadikan markas oleh laskar Hizbullah.
Selain itu, daya tarik dari Masjid Kemayoran terdapat pada bentuk bangunannya yang memiliki desain arsitektur unik. Menempati area seluas 400 meter2, bangunan inti masjid berbentuk hexagonal bertopang empat pilar dengan ruangan yang saling terhubung tembok berbentuk kubah dengan lantai berlapis keramik dan berdinding marmer sehingga menciptakan suasana yang sejuk. Kesan kuna dan antik terasa semakin kuat dengan keberadaan kusen pintu yang tinggi dan tebal serta plafon langit-langit yang tinggi.
5. Makam Sunan Bungkul
Nama Taman Bungkul sudah sangat familier di telinga masyarakat Surabaya, di belakang Taman Bungkul itulah lokasi dari Makam Ki Ageng Bungkul atau Sunan Bungkul berada. Makam ini tidak pernah sepi dari pengunjung yang ingin berziarah, karena selain untuk mendoakan sosok yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Surabaya ini, mereka yang berziarah sebagian juga ada yang ingin ngalab berkah.
Selain makam Sunan Bungkul, di kompleks pemakaman juga dapat ditemui mushollah dan sumur tua yang merupakan warisan Sunan Bungkul. Mushollah tersebut telah dibangun, sehingga kesan tua sudah tidak lagi terlihat.
Sedangkan sumur tua yang airnya masih terus mengalir, dipercaya memiliki karomah dan mujarab untuk mengobati berbagai macam penyakit. Itu sebabnya di dekat sumur tersebut diletakkan kendi-kendi dari tanah liat yang sudah diisi dengan air dari sumur tua untuk diminum oleh para peziarah yang menghendaki.
Demikian 5 Objek Wisata Religi di Surabaya, bagi para pecinta wisata Religi dapat pula mengunjungi berbagai wisata religi lainnya yang menjadi Destinasi Religi favorit di Jawa Timur