Virtual Tour dan Augmented Reality, Akankah Menjadi Model Wisata Masa Depan ?

Virtual Tour dan Augmented Reality, Akankah Menjadi Model Wisata Masa Depan ?

Thu, 04 Jun 2020 - 01:06 AM

Halo Sobat Wisata, bagaimana kabarnya ?

Kali ini Pandu ingin sharing informasi mengenai Virtual Tour dan Augmented Reality, akankah menjadi model wisata masa depan. Kondisi dimasa pandemi ini membuat kita mengurangi aktifitas secara langsung dalam berinteraksi

Virus Covid 19 atau dikenal dengan Virus Corona yang melanda dunia sejak awal tahun 2020 termasuk Indonesia,  telah membuat semua menjadi berubah. Dahulu kita dapat berwisata ke tempat yang kita suka dengan mudah, kini kita harus mengurangi aktivitas di luar dan tetap di rumah, untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19.

Tempat wisata dan juga hotel di berbagai tempat kini harus di tutup , dan saat ini telah mengalami kerugian akibat virus Covid 19. Akibat sepinya pengunjung, kini sebagian tempat wisata dan hotel harus mengurangi jumlah karyawan mereka,  karena tidak bisa membayar gaji mereka.

Walaupun sebagian tempat wisata tutup dan hotel ada yang harus berhenti beroperasi akibat sepinya pengunjung sehingga harus mengurangi jumlah karyawannya.


Namun masih banyak tempat wisata dan hotel yang masih bertahan di tengah pandemik ini, salah satunya adalah Kebun Raya Bogor dan Hotel Hermitage di Jakarta.

Kebun Raya Bogor kini memanfaatkan teknologi untuk mengobati rasa rindu para pengunjung yang ingin melihat dari jauh Kebun Raya Bogor secara virtual tour.

Jelajah Kebun Raya Bogor adalah sebuah aplikasi virtual tour yang di buat oleh pengelola Kebun Raya Bogor yang bisa di manfaatkan masyarakat untuk bisa berkeliling Kebun Raya Bogor dari jarak jauh.

Hotel Hermitage  Jakarta juga memanfaatkan teknologi Virtual Tour lewat websitenya agar para pengunjung yang rindu menginap di hotel bisa terobati.

Website Hotel Hermitage Jakarta terdapat fitur Virtual Tour, sehingga kita bisa merasa ada di Hotel Hermitage.

Tempat Wisata dan Hotel seperti Kebun Raya Bogor dan Hotel Hermitage kini memanfaatkan teknologi Virtual Tour.

Selain Virtual Tour, ada juga fasilitas teknologi yang bernama Augmented Reality yang bisa kita gunakan untuk melihat sebuah tempat dari jarak jauh.

Semakin panjang dan kita mengalami masa pandemi covid 19, maka akankah menjadi model baru kita dalam berwisata dengan menggunakan berbagai Teknologi, seperti hal nya virtual tour dan augmented reality ini ? 

sebelum kita bahas model wisata masa depan, mari kita lihat terlebih dahulu hal mengenai Virtual Tour dan Augmented Reality


Apakah Virtual Tour dan Augmented Reality itu?  Dan apa perbedaan dari Virtual Tour dan Augmented Reality?

1. Virtual Tour

Virtual Tour adalah simulasi lokasi yang sudah ada dan biasanya ada urutan gambar foto atau video, serta ditambah dengan elemen suara, musik, narasi dan teks. Virtual Tour biasanya digunakan untuk tempat wisata, real estate, dan juga hotel, karena untuk mempromosikan layanan dan juga produk mereka.

Virtual Tour sendiri sudah ada sejak tahun 1994, dan digunakan pertama kali saat Ratu Elizabeth II membuka pusat pengunjung pada Juni 1994, dan kegiatan Ratu Elizabeth II diberi judul  “Virtual Tour, menjadi persilangan antara Virtual Reality dan Royal Tour”.

Sistem Virtual Tour ini juga ditampilkan saat acara konfrensi yang diadakan oleh British Museum di bulan November 1994

Berbagai Applikasi Untuk Virtual Tour

      

· Google Tour Creator

Selain menyediakan aplikasi penerjemah dan surel (email) , Google kini menyediakan aplikasi virtual tour yang bernama Google Tour Creator .

Dengan Google Tour Creator, anda dapat berkeliling secara virtual ke berbagai tempat yang menarik.

Google Tour Creator menyediakan gambar sebuah tempat dari street view, dan anda tinggal pilih tempat mana yang ingin anda jelajahi lewat virtual tour yang disediakan oleh aplikasi google.


· Veer Experience

Veer Experience merupakan aplikasi creator untuk mengasah kreatifitas. Tidak hanya menampung video virtual reality atau virtual tour, 

pengguna Veer Experience juga dapat menggunakan aplikasi ini untuk membuat video dengan berbasis web secara gratis.

Veer Experience yang sudah memiliki pengguna 30 juta di berbagai negara menjadi alat interaktif bebas kode yang dapat digunakan

untuk membuat foto dan video virtual termasuk yang dapat dilihat dalam bentuk 2D dalam 360 derajat.


· Orbix 360                                    

Aplikasi Orbix 360 merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan virtual tour. Aplikasi Orbix ini menyediakan gambar 360 derajat.

Anda bisa berkunjung tempat tempat yang anda inginkan secara virtual.

Selain menggunakan gambar 360 derajat, gambar flat di aplikasi Orbix 360 juga anda bisa gunakan untuk melakukan virtual tour,

sehingga para pengguna semakin mudah menggunakan aplikasi Orbix 360 .


· Marzipano                       

Aplikasi Marzipano adalah salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan virtual tour.

Aplikasi ini menggunakan foto 360 derajat dan anda dapat mengeksplor tempat tempat yang anda ingin kunjungi secara virtual lewat aplikasi Marzipiano.


· Aplikasi Cloud Pro                    

Aplikasi Cloud Pro merupakan salah satu aplikasi yang digunakan untuk melakukan virtual tour. Aplikasi Cloud Pro menggunakan kamera 360 derajat,

sehingga kita bisa melihat tempat yang kita kunjungi dari jarak jauh, dan kita juga dapat melihat secara jelas tempat yang kita ingin kunjungi secara virtual.

Baca Juga Artikel menarik berikut ini : Virtual Tour dengan Applikasi Zoom, Bagaimana Caranya ? 


2. Augmented Reality

Augmented Reality merupakan teknologi yang memperluas dunia fisik kita dengan cara menambahkan informasi digital ke dalamnya.

Augmented Reality muncul di tampilan langsung dari lingkungan , dan kita bisa ditambahkan suara, video dan juga grafik ke dalamnya.

Tempat wisata dan hotel terkadang juga menggunakan teknologi ini untuk memberi informasi mengenai jasa mereka.

Salah satu daerah yang menggunakan teknologi Augmented Reality adalah Jogja, dan namanya adalah Jogja AR. 

Dengan menggunakan aplikasi ini, anda dapat lebih mengenal jalan jalan yang ada di Jogja. 

Cara Kerja Augmented Reality

1.Tujuan dari refleksi tersebut adalah untuk mengatur gambar yang tepat. Kamera  dan sensor digunakan untuk mengumpulkan data dan juga informasi dari pengguna.

Kemudian data dan juga informasi di kirim untuk di proses.

Kamera pada gadged memiliki kemampuan untuk memeriksa lingkungan dengan data tersebut sehingga menghasilkan model 3D.

2.Proyeksi mengacu pada proyektor yang lebih kecil dan informasinya diambul dari sensor, dan kemudian proyeksi konten yang terkomputerisasi ke permukaan di lihat.

3.Refleksi pada Augmented Reality membantu mata manusia untuk melihat mata secara virtual

Berbagai Applikasi Augmented Reality

· Travel With AR

 Aplikasi Travel Wih AR merupakan aplikasi Augmented Reality yang mirip seperti pintu kemana saja milik doraemon.

Aplikasi Travel With AT membawa kita masuk portal visual ke tempat lain.

Banyak tempat tempat yang bisa anda kunjungi dengan menggunakan Travel With AR, seperti Maldives, Menara Eifel dan masih banyak lainnya.

Jika anda tidak punya cukup uang untuk travelling, anda bisa mendownload aplikasi travel With AR di Google Playstore,

dan aplikasi ini sangat cocok untuk anda yang ingin  travelling namun dari jarak jauh secara virtual.


· Google Translate Augmented Reality

Google Translate merupakan sebuah aplikasi yang dibuat oleh Google untuk menerjemahkan bahasa.

Selain untuk menerjemahkan bahasa,  ternyata Google Translate digunakan untuk augmented reality.

Anda dapat menunjukan kamera yang tersedia di google translate ke sebuah aplikasi maps , dan jika anda tidak mengerti bahasa yang ada di aplikasi maps tersebut,

google translate akan membantu anda untuk menerjemahkannya.


3. Penggunaan Virtual Tour dan Augmented Reality di Tengah Pandemi

Setelah mengenal teknologi Virtual Tour dan Augmented Reality beserta fitur dan aplikasinya, kini Virtual Tour dan Augmented Reality banyak digunakan saaat pandemi Covid 19.

Seperti yang disebut diatas, bahwa kini tempat wisata  dan hotel menggunakan teknologi Virtual Tour untuk mengobati rasa rindu masyarakat untuk pergi berlibur dan berwisata,baik Destinasi Wisata Dalam Negeri maupun Destinasi Wisata Luar Negeri .

Saat pandemi virus Covid 19, tempat wisata Kebun Raya Bogor membuat aplikasi Jelajah Kebun Raya Bogor, sehingga kita bisa melihat Kebun Raya Bogor dari jarak jauh.  Selain Kebun Raya Bogor,

Candi Borobudur juga melakukan virtual tour dengan membuat aplikasi Virtual Borobudur, sehingga kita bisa terobati rasa rindu berlibur ke Borobudur namun secara virtual. 

Provinsi Jogjakarta juga memanfaatkan teknologi Augment Reality, sehingga kita tidak perlu repot pergi ke Jogja langsung, karena dengan  Augment Reality kita bisa seperti berlibur di Jogja karena fitur di Jogja AR sangat lengkap, sehingga kita bisa terobati rasa rindu kita pergi ke Jogja.


4. Kondisi New Normal di Industri Pariwisata

Masyarakat Indonesia beribadah di rumah serta bekerja dan belajar di rumah sejak bulan Maret 2020, dan baru baru ini pemerintah  membuat sebuah “new normal”, sehingga kita tidak lagi bekerja dan belajar di rumah, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, menjaga kebersihan badan, dan memakai masker saat keluar rumah.

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kita akan terus hidup seperti ini sampai vaksin virus Covid 19 atau Corona ditemukan.

Dan selama vaksin belum ada,  kehidupan masyarakat akan diatur sedemikian rupa seperti yang dijelaskan diatas, demi mengurangi jumlah pasien positif Covid 19.

Bagaimakah sektor pariwisata setelah New Normal? Akankah sektor pariwisata akan berubah sedemikian rupa?

Menurut World Travel and Tourism Council (WTTC),  tempat wisata dan hotel sekarang harus memperhatikan protokol kesehatan, diantaranya adalah :

1.Social Distancing (menjaga jarak 1 meter dari orang sekitar).

2.Gunakan masker saat berpergian

3.Utamakan kebersihan (cuci tangan dan menggunakan hand sainitaizer)

4.Area parkir dibatasi.

5.Minimalisir titik sentuh.

Baca Juga Artikel Berikut ini : Sektor Pariwisata Saat New Normal Akan Seperti Apa ?
 

5. Virtual Tour dan Augemented Reality di Saat New Normal

Baru baru ini Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa Indonesia akan menerapkan new normal pada bulan Juni,

dan semua skenario sudah disiapkan oleh Pemerintah. Lantas bagaimana nasib teknologi virtual tour dan augmented reality yang digunakan saat pandemi Covid 19?

Dan apakah tidak akan digunakan lagi nantinya?

Menurut Kepala Biro Humas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Agustini Rahayu dalam sebuah wawancara disalah satu media ,

saat New Normal masyarakat akan terbiasa dengan teknologi dan juga wisata virtual.

Melanjutkan pernyataan Agustini Rahayu, virtual tour dan augmented reality akan tetap digunakan di sektor wisata.

Walaupun teknologi virtual tour dan augmented reality belum  dapat menggantikan experience saat berlibur ke tempatnya langsung,

kedepannya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengharap banyak komunitas yang menyelenggarakan virtual tour,

sehingga jika ada masyarakat yang tidak bisa pergi berwisata dapat berwisata secara virtual lewat aplikasi  yang sudah tersedia.


Oke Sobat Wisata, itu saja Informasi dari Pandu, Bila Sobat Ingin Tahu Lebih banyak tentang Virtual Tour secara langsung, sobat bisa cek link disini : Beragam Program Virtual Tour Nusantara

 


Tag Terkait :

Tips


by Abu

Share :